Jumat, 27 Agustus 2010

keganasan tsunami yang sesungguhnya

Asal kata TSUNAMI
Tsunami berasal dari kata 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan" adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya.



Syarat terjadinya tsunami akibat gempa

* Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
* Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
* Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
Ada dua jenis sistem peringatan dini tsunami yaitu 



              sistem peringatan dini tsunami internasional dan sistem peringatan dini tsunami regional. Gelombang tsunami memiliki kecepatan antara 500 sampai 1.000 km/j (sekitar 0,14 sampai 0,28 kilometer per detik) di perairan terbuka, sedangkan gempa bumi dapat dideteksi dengan segera karena getaran gempa yang memiliki kecepatan sekitar 4 kilometer per detik (14.400 km/j). 

Getaran gempa yang lebih cepat dideteksi daripada gelombang tsunami memungkinan dibuatnya peramalan tsunami sehingga peringatan dini dapat segera diumumkan kepada wilayah yang diancam bahaya. Akan tetapi sampai sebuah model yang dapat secara tepat menghitung kemungkinan tsunami akibat gempa bumi ditemukan, peringatan dini yang diberikan berdasarkan perhitungan gelombang gempa hanya dapat dipertimbangkan sebagai sekedar peringatan biasa saja. Agar lebih tepat, gelombang tsunami harus dipantau langsung di perairan terbuka sejauh mungkin dari garis pantai, dengan menggunakan sensor dasar laut secara real time.Sistem peringatan dini tsunami pertama kali dibuat di Hawaii pada 1920-an.
KESIMPULAN DAN SARAN DARI DONI:

Jika tsunami datang

1.Jangan panik.

2.Jangan menjadikan gelombang tsunami sebagai tontonan. Apabila gelombang tsunami dapat dilihat, berarti kita berada di kawasan yang berbahaya.

3.Jika air laut surut dari batas normal, tsunami mungkin terjadi.

4.Bergeraklah dengan cepat ke tempat yang lebih tinggi ajaklah keluarga dan orang di sekitar turut serta. Tetaplah di tempat yang aman sampai air laut benar-benar surut. Jika Anda sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.

5.Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.

6.Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan seperti di atas, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).

7.Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan anda bebas dan tidak m
Pasca tsunami

1.Ketika kembali ke rumah, jangan lupa memeriksa kerabat satu-persatu.

2.Jangan memasuki wilayah yang rusak, kecuali setelah dinyatakan aman.

3.Hindari instalasi listrik.

4.Datangi posko bencana, untuk mendapatkan informasi Jalinlah komunikasi dan kerja sama degan warga sekitar.

5.Bersiaplah untuk menata kembali ke kehidupan yang normal.

Sumber :
http://wahw33d.blogspot.com/2010/08/keganasan-tsunami-yang-sesungguhnya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar